Saturday, 30 April 2011

Belajar Hipnotis itu Mudah

Pengantar Hipnosis: Istilah dan Prinsip Dasar

Apa itu hipnosis? Sebelum kita mendalami lebih jauh mengenai hipnosis, ada baiknya kita pelajari terlebih dahulu istilah-istilah yang digunakan dalam praktiknya.

Istilah-istilah dalam Hipnosis

Hipnosis: Seni komunikasi verbal dan nonverbal yang bertujuan untuk membawa gelombang pikiran klien menuju kondisi trance (gelombang Alpha/Theta).

Hipnotis: Praktisi atau pengguna teknik hipnosis yang telah terlatih.

Hipnoterapi: Penerapan hipnosis untuk tujuan terapi.

Hipnosis Panggung: Hipnosis yang dilakukan untuk tujuan pertunjukan atau hiburan.

Hipnosis Forensik: Penerapan hipnosis yang digunakan untuk membantu menggali ingatan klien dalam konteks penyelidikan.

Self-Hipnosis: Teknik menghipnosis diri sendiri yang bertujuan untuk pemrograman diri, mengurangi stres, dan pengembangan diri.

Gelombang Otak dalam Hipnosis

Beta: Kondisi gelombang otak saat manusia dalam kesadaran penuh.

Alpha: Kondisi gelombang otak saat seseorang mulai memasuki pikiran bawah sadar, di mana tingkat kritisnya menurun dan lebih mudah menerima sugesti.

Theta: Kondisi gelombang bawah sadar yang sangat dalam, di mana kritik tidak aktif dan sangat responsif terhadap sugesti.

Delta: Kondisi tidur nyenyak, tidak responsif terhadap sugesti.

Komponen dan Proses Hipnosis

Klien/Subjek: Orang yang menerima induksi untuk mencapai kondisi trance.

Induksi: Serangkaian proses yang dirancang untuk membawa klien menuju kondisi trance.

Pre-Induksi: Tahapan persiapan sebelum melakukan induksi.

Tes Sugestibilitas: Serangkaian tes sederhana untuk mengukur tingkat kepekaan seseorang terhadap sugesti atau hipnosis.

Rapid Induction: Teknik induksi cepat untuk membawa klien menuju kondisi trance, umumnya digunakan dalam hipnosis panggung.

Shock Induction: Variasi dari rapid induction yang menggunakan elemen kejutan untuk mencapai kondisi trance.

Trance: Kondisi fisik dan mental klien saat terhipnosis.

Tes Tingkat Trance: Serangkaian pengamatan terhadap indikator khusus pada klien untuk menentukan tingkat gelombang otak yang dicapai.

Pacing & Leading: Teknik di mana hipnotis terlebih dahulu mengikuti (pacing) kondisi klien sebelum mengarahkan (leading) mereka ke arah yang diinginkan.

Afirmasi: Proses penanaman sugesti positif pada klien yang telah mencapai kondisi trance yang dalam.

Anchor: Stimulus tertentu yang dapat memicu respons emosional atau perilaku spesifik.

Aspek Pikiran dalam Hipnosis

Pikiran Sadar (Conscious Mind): Bagian pikiran yang aktif dalam kesadaran penuh.

Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind): Bagian pikiran yang menyimpan memori, kebiasaan, dan pola perilaku.

Prinsip Dasar Self-Hipnosis

Prinsip fundamental dari self-hipnosis adalah kemampuan untuk berkomunikasi dan memberikan instruksi kepada pikiran bawah sadar kita sendiri. Mengingat pikiran bawah sadar memiliki pengaruh sebesar 88% terhadap perilaku kita, instruksi yang diberikan dapat secara signifikan mempengaruhi tindakan sehari-hari.

Tahapan Hipnosis

  1. Pre-Induksi
  2. Induksi
  3. Pendalaman (Deepening)
  4. Tes Tingkat Kedalaman
  5. Pemberian Sugesti
  6. Terminasi

Persyaratan Minimal Subjek

  • Memiliki IQ minimal 100
  • Memiliki kemampuan imajinasi yang baik
  • Komunikatif dan mudah diajak berbicara
  • Memiliki kesiapan mental
  • Percaya pada kemampuan praktisi
  • Memiliki keikhlasan untuk menjalani proses
  • Memiliki keberanian untuk mencoba
Selengkapnya...

Friday, 22 April 2011

Belajar dari penjual tempe

Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lakukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah keluar kata-kata keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan berbesar hati.

“Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. ..” begitu dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah shalat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atasmeja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.

Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa.

“Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku…” Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya.

Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan… dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang “memproses” doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi.

Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi.

“Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku…”

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe. Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan… belum jadi. Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tersebut.

“Keajaiban Tuhan akan datang… pasti,” yakinnya.

Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, “tangan” Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa… berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.

Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. “Pasti sekarang telah jadi tempe!” batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan… dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.

Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.

Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar… merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya.

Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan… esok dia pun tak akan dapat makan.

Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan “teman-temannya” sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya kian memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat…

Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya.

“Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?”

Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan kedua tangannya.

“Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe…”

Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. “jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe…”

“Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?” tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. “Duh Gusti… bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?” ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat?

Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi! “Alhamdulillah!” ucapnya dalam hati. Segera dia sodorkan tempe itu kepada si pembeli. Sambil membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. “Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?”

“Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Shalauddin, yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu?”

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berdoa, dan “memaksakan” Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa, merasa hidup ini tidak adil. Padahal, Allah paling tahu apa yang paling baik untuk hamba-Nya. Sungguh, semua rencana Allah adalah SEMPURNA
Selengkapnya...

How To Increase Follower Number On Twitter

How to Increase Your Twitter Followers: A Simple Guide

Twitter provides various ways to grow your follower count organically. One effective method involves engaging with users who participate in follow-back communities. Here's how you can do it:

Understanding Follow-Back Hashtags

Many Twitter users participate in mutual follow agreements through specific hashtags. These users often employ automated tools to follow back those who follow them, leading to quick follower growth.

Popular Follow-Back Hashtags:

  • #InstantFollow
  • #AutoFollowBack
  • #IFollowBack
  • #InstantFollowBack
  • #TeamFollowBack
  • #JanjiFollowback
  • #ButuhFollowback
  • #Followback

How to Use This Method:

  1. Search for these hashtags on Twitter
  2. Follow users who use these hashtags in their posts
  3. Wait a few minutes - many will follow you back automatically
  4. Continue this process to steadily grow your following

Important Note:

Remember to be fair and follow back those who follow you. This helps maintain a healthy Twitter community and ensures the system works for everyone.

Selengkapnya...

Saturday, 2 April 2011

Asal usul sms 160 karakter

Harian LA Times melakukan sedikit investigasi untuk menelusuri sejarah SMS 160 karakter dan akhirnya berhasil menemukan orang yang paling bertanggung jawab: Friedhelm Hillebrand. Pria Jerman yang namanya sedikit asing ini memang tak menjadi kaya karena mengembangkan standar pembatasan karakter SMS tapi ia adalah orang yang berada di balik pembatasan itu.

Pada tahun 1985 Friedhelm duduk di depan mesin tiknya dan berusaha menyelidiki panjang maksimal sebuah text message. Ia menulis beberapa kata hingga menjadi kalimat dan menemukan bahwa ia selalu menggunakan total karakter huruf di bawah 160. Ia kemudian menetapkan angka 160 sebagai angka ajaibnya dan memaksakan standar baru pada semua GSM carrier. Ia bisa melakukannya karena jabatannya sebagai pimpinan dari nonvoice services committee of the Global System for Mobile Communications Group pada 1986. Memang kisah ini sudah bergulir puluhan tahun silam, tapi gaungnya masih terasa sampai sekarang.

Hari ini kita masih terjebak dengan pembatasan 160 karakter yang ?Ajaib? itu dan terus menerus mencari cara baru untuk mengkombinasikan dan menyingkat kata-kata agar kita bisa beradaptasi dengan pembatasan itu. Selengkapnya...

Melelehkan hati pasangan sesuai jurusan kuliah

Fakultas Teknik

Teknik Informatika: "Ketika virus yang bernama CINTA.exe menyerang hatiku yang membuatku teringat selalu padamu."

Teknik Elektro: "Aku memang anak elektro, tapi akupun tak mengerti kenapa sentuhanmu bisa menyetrum kalbuku."

Teknik Telekomunikasi: "Tanpa memakai antena pun kamu udah tahu kok signal cinta yang aku kirim ke hatimu."

Teknik Sipil: "Fondasi cinta yang kau tanamkan di hati ini takkan goyah sekalipun gempa menerpa."

Teknik Geodesi: "Tidak perlu alat ukur untuk mengetahui posisi cintaku, karena posisi cintaku yang sebenarnya hanya ada di hatimu."

Teknik Kelautan: "Cintaku padamu bagai deburan energi ombak yang menghantam breakwater."

Teknik Lingkungan: "Senyummu bagaikan global warming, yang mampu mencairkan isi hatiku."

Fakultas Komputer

Sistem Informasi: "Kayanya laptopku error deh, soalnya tiap mau ngetik deket-deket kamu font yang keluar selalu Times New 'Romance'."

Komputerisasi Akuntansi: "Aku dapat membuat program untuk mengatur laporan keuangan, tapi aku tak dapat membuat program untuk dapat mengukur laporan cintaku padamu."

Fakultas Kedokteran

Kedokteran Umum: "Tanpa membedah isi hatimu pun, aku tahu kamu mencintaiku."

Kedokteran Gigi: "Ku tahu betapa sulitnya melakukan cabut (ekstraksi) gigi, tapi perlu kau sadari bahwa aku jauh lebih tak mampu mencabut anak panah cupid ini dari hatiku."

Keperawatan: "Mencintaimu bagaikan diare, tak dapat ditahan lagi."

Fakultas Seni

Seni Rupa: "Kau warnai duniaku dengan cinta dan kasih sayang."

Seni Musik: "Aku dan kamu bagaikan nada-nada yang bila berkumpul akan membentuk suatu harmoni."

DKV: "Cintaku kepadamu sebesar kertas A2 dan mungkin cintaku setebal Tinta Cina."

Fotografi: "Tak ada foto yang lebih indah selain dirimu."

Fakultas Bisnis

Ekonomi: "Aku tiap hari menulis nomor dan menghitung, namun hanya 1 angka yang aku suka yaitu Dirimu Satu."

Fakultas Hukum

Hukum: "Aku terbiasa menghukum orang yang bersalah, tapi aku akan selalu menjadi pihak pembelamu."

Fakultas Pertanian & Kehutanan

Pertanian: "Kau bagaikan Bunga yang selalu harum untukku, namun aku lebih suka kau seperti air yang mengaliri menyegarkan dalam hidupku."

Kehutanan: "Aku mempelajari keajaiban Tuhan di dalam Hutan dengan berbagai hal yang indah dan unik, namun hanya kehadiranmu di dekat saya yang terindah bagiku mengisi kesepianku."

Peternakan: "Jangan biarkan sendiri, karena bagaimanapun aku gak menggigit tetapi aku akan membawa terbang seperti burung di langit kemana kau suka!"

Selengkapnya...