Main Class Roster - X-1
Additional Family Members
Notable Mention
Selengkapnya...
Saturday, 26 March 2011
Karakter Karakter X-1
Sunday, 6 March 2011
Kenapa pilih PU ?
Tanpa basa-basi terlalu lama, pada bulan Agustus mendatang, jika tidak ada halangan yang berarti, saya akan memulai perkuliahan di President University, salah satu kampus berbasis International University di Indonesia. Mengapa saya membulatkan tekad untuk kuliah di sana?
Pertama, saya berhasil mendapatkan beasiswa kategori 2, yaitu subsidi sebesar 180 juta rupiah untuk masa perkuliahan. Beasiswa ini bahkan bisa meningkat jika Indeks Prestasi saya mencapai standar yang mengagumkan. Kedua, setelah melakukan research mendalam melalui Google, saya menemukan sistem pembelajaran mereka yang unik: Learning Revolution.
Learning Revolution adalah metode pembelajaran yang revolutionary yang diterapkan di President University. Menurut Jhanghiz Syahrivar (Research Assistant Fakultas Ekonomi President University), ada beberapa poin krusial dalam sistem pendidikan di negara kita yang perlu diubah, terutama:
- Budaya menghafal
- Ketakutan akan kesalahan (fear of making mistakes)
Jhangiz Syahrivar secara khusus menggarisbawahi 'menghafal' sebagai budaya yang harus segera ditransformasi. Mari kita analisis sistem pendidikan konvensional yang mendorong siswa/i berbakat Indonesia untuk berpikir dengan cara tersebut:
1. Multiple Choice System
Multiple Choice atau pilihan ganda mengkondisikan kita untuk berpikir bahwa setiap permasalahan hanya memiliki satu solusi yang benar. Padahal, dalam real-world scenarios, setiap masalah bisa memiliki berbagai macam solusi dan alternative penyelesaian.
Yang lebih memprihatinkan, sistem Multiple Choice memberikan false hope bahwa seseorang yang tidak kompeten pun bisa mendapatkan jawaban yang benar melalui metode "hitung kancing". Mengapa sistem ini masih diterapkan? Jawabannya sederhana: efisiensi waktu dan tenaga dalam proses penilaian, terutama untuk kelas dengan jumlah siswa yang besar.
2. Essay-Based Assessment
Meskipun format essay lebih baik daripada pilihan ganda, pertanyaannya seringkali masih bersifat tekstual seperti "Apa pengertian dari..." atau "Jelaskan konsep...". Pertanyaan-pertanyaan ini tetap mendorong siswa untuk menghafal definisi dari buku daripada mengembangkan critical thinking.
"As above, so below!" - Bagaimana kita bisa mengharapkan siswa untuk berpikir kreatif jika format pertanyaannya sendiri tidak mendorong kreativitas? Konsekuensinya, siswa lebih memilih untuk menghafal (bahkan hingga tanda baca) untuk menghindari kesalahan.
3. Dikotomi IPA dan IPS
Di tingkat SMA, penggolongan siswa ke jurusan IPA atau IPS sering didasarkan pada nilai akademik semata, bukan pada minat dan potensi. Hal ini menciptakan stigma bahwa "IPA untuk yang pintar, IPS untuk yang kurang pintar" - sebuah simplifikasi yang sangat merugikan. Padahal, kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dalam mata pelajaran exacta, tetapi juga oleh PERAN mereka dalam masyarakat.
Learning Revolution di President University
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, President University menerapkan beberapa solusi inovatif:
1. Case Study Approach
Mahasiswa diajak untuk menganalisis real cases dan memberikan solusi kreatif. Tidak ada jawaban yang "salah" - yang ada adalah solusi yang "tepat" atau "kurang tepat" sesuai konteks.
2. Open Book System
President University adalah pionir dalam menerapkan sistem open book examination. Mahasiswa diperbolehkan membawa referensi sebanyak yang diperlukan, karena fokusnya adalah pada aplikasi pengetahuan dan critical thinking, bukan pada kemampuan menghafal.
3. Comprehensive Scoring System
Seperti dalam film Harry Potter, penilaian tidak hanya berdasarkan ujian akademik. Aspek soft skills seperti leadership, communication skills, creativity, dan attitude juga menjadi komponen penilaian yang signifikan.
4. Reversed Scoring System
Mahasiswa diberi kesempatan untuk memberikan feedback terhadap performa dosen secara anonim. Sistem ini memastikan kualitas pengajaran tetap tinggi dan mendorong continuous improvement dari para pengajar.
Learning Revolution ini adalah salah satu alasan utama mengapa saya memilih President University. Saya yakin metode pembelajaran ini akan menjadi benchmark bagi universitas lainnya di masa depan. Sebagai seseorang yang sudah lelah dengan metode konvensional yang terlalu fokus pada hafalan dan nilai ujian, saya sangat antusias untuk menjadi bagian dari revolusi pembelajaran ini.
*Artikel ini ditulis oleh calon mahasiswa baru President University yang sangat excited untuk memulai journey akademiknya.
Selengkapnya...